BANGKOK (BLOOMBERG) – Thailand bertujuan untuk memikat lebih banyak pengunjung asing pada periode pasca-Covid-19 dengan mempromosikan dirinya sebagai pusat pariwisata medis, membangun rekam jejaknya yang baik dalam menangani pandemi, kata Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha.

Gugus tugas virus yang dipimpin oleh Prayuth pada hari Jumat (20 Mei) juga akan mempertimbangkan tuntutan untuk membuka kembali bar, pub, dan tempat hiburan malam lainnya yang telah ditutup selama lebih dari setahun di tengah rebound kedatangan wisatawan.

Pencabutan pembatasan dipandang sebagai kunci untuk memikat lebih banyak pengunjung pada periode Juni-September, yang dianggap sebagai musim sepi bagi pariwisata Thailand.

“Thailand memiliki rekam jejak yang terbukti dalam menangani wabah Covid-19,” kata Prayuth dalam sebuah konferensi. “Kami akan menggunakan ini untuk mempromosikan pariwisata medis dan perawatan kesehatan negara untuk menarik pengunjung asing setelah Covid.”

Thailand memperkirakan kedatangan turis akan meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi sekitar 1 juta per bulan mulai Oktober karena negara itu membatalkan sebagian besar pembatasan perjalanan era pandemi.

Sementara negara itu telah membatalkan pengujian dan karantina Covid wajib bagi wisatawan, pendaftaran pra-kedatangan dan persyaratan asuransi dipandang sebagai penghalang dengan negara-negara yang bergantung pada pariwisata lainnya yang menghilangkan pembatasan tersebut.

Tetapi dengan kasus Covid baru dan kematian yang terus menurun, Prayuth telah berjanji untuk melonggarkan pembatasan yang tersisa untuk meningkatkan kegiatan bisnis dan ekonomi, kata juru bicara pemerintah Thanakorn Wangboonkongchana dalam sebuah pernyataan Kamis.

Thailand telah melihat gelombang Covid-19 yang dipicu Omicron mereda dalam beberapa hari terakhir dengan kasus baru rata-rata sekitar 5.000 sehari dari puncaknya hampir 30.000 pada awal April.

Negara itu, yang mendapat pujian dari Organisasi Kesehatan Dunia atas penanganannya terhadap fase awal pandemi, telah menahan total kematian Covid-19 di bawah 30.000, lebih sedikit dari tetangga Malaysia dan Filipina.

Pembukaan kembali pub, bar dan tempat hiburan malam lainnya di beberapa provinsi dapat mempromosikan pariwisata dan membantu jutaan orang yang bergantung pada bisnis semacam itu untuk mata pencaharian, kata Supot Malaniyom, sekretaris jenderal Dewan Keamanan Nasional.

Sementara tingkat utang rumah tangga Thailand telah meningkat menjadi hampir 90 persen dari produk domestik bruto, dipandang sebagai penghalang utama bagi pemulihan ekonominya, suku bunga yang lebih rendah dan biaya biaya akan membantu meringankan beban, kata Prayuth.

Pemerintah juga bertaruh pada investasi besar oleh beberapa perusahaan top dunia dalam teknologi dan platform digital, katanya.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *