HELSINKI, 19 Mei (Reuters) – Finlandia tidak ingin NATO mengerahkan senjata nuklir atau mendirikan pangkalan militer di wilayahnya, bahkan jika Finlandia menjadi anggota, Perdana Menteri Sanna Marin mengatakan kepada sebuah surat kabar Italia dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Kamis (19 Mei).
Finlandia dan Swedia secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) pada hari Rabu, sebuah keputusan yang didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina, tetapi menghadapi keberatan dari Turki terhadap proses aksesi yang semula diperkirakan akan relatif cepat.
Marin, dalam kunjungan di Roma untuk bertemu dengan timpalannya dari Italia Mario Draghi, mengatakan dia yakin masalah itu dapat diselesaikan melalui dialog.
“Saya pikir pada tahap ini, penting untuk tetap tenang, untuk berdiskusi dengan Turki dan semua negara anggota lainnya, menjawab pertanyaan yang mungkin ada dan memperbaiki kesalahpahaman,” kata Marin kepada harian Italia Corriere della Sera.
Marin juga mengatakan pertanyaan tentang NATO mengerahkan senjata nuklir atau membuka pangkalan di Finlandia bukan bagian dari negosiasi keanggotaan Helsinki dengan aliansi militer Barat.
“Saya juga tidak berpikir ada minat untuk mengerahkan senjata nuklir atau membuka pangkalan NATO di Finlandia,” katanya.
Perdana Menteri Magdalena Andersson dari negara tetangga Swedia, yang seperti Finlandia juga mengajukan keanggotaan NATO, juga mengatakan negaranya tidak menginginkan pangkalan NATO permanen atau senjata nuklir di wilayahnya.
Turki, anggota NATO sejak 1952, telah menyatakan oposisi tak terduga terhadap keanggotaan Finlandia dan Swedia, menuduh tetangga Nordik menyembunyikan individu yang terkait dengan kelompok-kelompok yang dianggapnya teroris.
Ankara juga mengutip embargo ekspor senjata negara-negara itu terhadap Turki setelah serangan Suriah pada 2019.
Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Andersson diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Washington pada hari Kamis.
Italia sangat mendukung aplikasi Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO dan bersedia mempercepat prosedur internal bagi kedua negara untuk bergabung dengan aliansi sesegera mungkin, kata Draghi pada hari Rabu setelah bertemu dengan Marin.