PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA, AMERIKA SERIKAT (AFP) – Sekretaris Jenderal PBB mengumumkan pada hari Rabu (3 Agustus) bahwa ia akan meluncurkan misi pencarian fakta untuk mengungkap “kebenaran” tentang sebuah penjara di mana puluhan tawanan perang Ukraina tewas dalam serangan bom pekan lalu.

Kyiv dan Moskow telah saling menyalahkan atas serangan di penjara di Olenivka yang dikuasai Kremlin di Ukraina timur.

“Kami menerima permintaan dari Federasi Rusia dan permintaan dari Ukraina” untuk penyelidikan, Antonio Guterres mengatakan pada konferensi pers.

“Saya memutuskan sesuai dengan kompetensi dan kekuatan saya sendiri untuk meluncurkan misi pencarian fakta,” katanya, mencatat bahwa dia tidak memiliki wewenang untuk penyelidikan kriminal.

Dia mengatakan persyaratan yang tepat dari misi masih dalam pengerjaan, dan mudah-mudahan Rusia dan Ukraina akan mencapai kesepakatan tentang mereka.

“Kami berharap memiliki semua fasilitas dari kedua belah pihak untuk akses dan untuk menghilangkan semua data yang diperlukan untuk dapat mengklarifikasi fakta tentang apa yang telah terjadi,” kata Guterres, seraya menambahkan mereka mencari “orang-orang yang kompeten dan independen” untuk bergabung dengan tim misi.

Serangan penjara menyebabkan lebih dari 50 orang tewas.

Moskow mengatakan bahwa di antara yang tewas adalah pasukan Ukraina yang telah meletakkan senjata mereka setelah berminggu-minggu melawan pemboman brutal Rusia terhadap pabrik baja Azovstal yang luas di Mariupol.

Kementerian pertahanan Rusia menuduh bahwa serangan itu dilakukan oleh Ukraina dengan rudal jarak jauh yang dipasok AS, dalam “provokasi mengerikan” yang dirancang untuk menghentikan tentara menyerah.

Tetapi Kyiv telah menyalahkan Rusia, dengan Presiden Volodymyr Zelensky menyebutnya “pembunuhan massal yang disengaja terhadap tawanan perang Ukraina.”

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *